Mewujudkan Mahasiswa FKIP yang Berinovasi dalam Mengembangkan Kualitas dan Kuantitas Pendidikan di Kabupaten Ciamis

Mencermati permasalahan pendidikan di Kabupaten Ciamis, pada umumnya tidak terlepas  dari masalah kualitas dan kuantitas pendidikan. Seperti halnya dua muka dalam uang logam yang tidak dapat dipisahkan, artinya kedua hal tersebut saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Kualitas pendidikan akan mempengaruhi kuantitas pendidikan, begitupun sebaliknya. Dalam pelaksanaannya, ada suatu kondisi dimana kualitas pendidikan tinggi namun kuantitasnya rendah. Adapun kondisi dimana kualitas pendidikannya rendah namun kuantitasnya tinggi, dan yang lebih memprihatinkan lagi adalah suatu kondisi dimana kualitas pendidikan yang rendah di tambah kuantitas pendidikan yang rendah pula. Yang haruslah dicapai oleh seluruh warga masyarakat di Kabupaten Ciamis adalah kualitas pendidikan yang tinggi dengan kuantitas yang tinggi pula. Jika dijabarkan, berikut adalah beberapa contoh masalah yang tengah terjadi dalam dunia pendidikan di Kabupaten Ciamis, mulai dari sarana dan prasarana sekolah yang kurang memadai, infrastruktur sekolah yang situasinya sudah memprihatinkan dan tidak layak dijadikan sebagai tempat atau sarana untuk belajar mengajar, peralatan dan bahan di laboratorium yang kurang lengkap, persediaan buku-buku perpustakaan yang kurang praktis dan lengkap, tenaga pengajar yang tidak profesional, serta etos kerja tenaga pengajar yang kurang maksimal.
Diperlukan adanya suatu gebrakan yang khusus dan mendalam serta mengencangkan pembangunan dalam dunia pendidikan. Dalam buku yang berjudul Pengantar Pendidikan yang ditulis oleh Prof. Dr. Umar Tirtarahardja dan Drs. S.L. La Sulo dijelaskan bahwa pembangunan bukan hanya di lihat dari aspek pembangunan material atau pembangunan fisik saja, justru pembangunan fisik itu sangat ditentukan oleh keberhasilan didalam pembangunan rohaniah/spiritual, yang secara bulat di artikan pembangunan manusia. Menyikapi penjelasan dalam buku tersebut, berarti yang paling utama adalah pembangunan manusianya, dengan membentuk kualitas manusia sebagai subjek sekaligus objek dalam pendidikan dan pembangunan menjadi lebih baik dan lebih berkembang lagi. Untuk mewujudkan hal tersebut dibutuhkan pasukan khusus yang mampu menjadi inovator dalam menyelesaikan persoalan pelik ini, dan mahasiswa FKIP Universitas Galuh diharapkan mampu menjawabnya. Karena pada dasarnya mahasiswa FKIP dibekali dan dipersiapkan untuk terjun secara langsung dalam dunia pendidikan.
 Mahasiswa FKIP Universitas Galuh dapat menjadi inovator dalam melakukan gebrakan dan pembangunan, baik pembangunan material maupun spiritual. Berikut adalah alternatif yang dapat dilakukan oleh mahasiswa FKIP untuk mengurangi permasalahan yang berkaitan dengan kualitas dan kuantitas pendidikan di Kabupaten Ciamis. Pertama, mahasiswa FKIP haruslah andal dalam imtak, kompetitif dalam prestasi sebagai bekal untuk menghadapi persaingan global. Disini ditekankan bahwa mahasiswa FKIP dipersiapkan terlebih dahulu secara  matang sebelum menghadapi persaingan global tanpa meninggalkan atau melupakan ajaran-ajaran agama. Kedua, mahasiswa FKIP haruslah unggul dalam ilmu pengetahuan dengan mengedepankan kecerdasan fisik serta mental. Kecerdasan fisik berarti siap dalam menghadapi segala tantangan dari luar, baik itu lawan maupun kawan, dengan lebih menonjolkan dan mengedepankan kemampun dan potensi diri tanpa menunjukkan perilaku yang sombong dan meremehkan kemampuan orang lain. Kecerdasan mental berarti siap dan mampu dalam menghadapi segala serangan dari luar yang dapat mempengaruhi pikiran dan jiwa, serta menggoyahkan tekad dan keyakinan mahasiswa. Ketiga, sebagai mahasiswa yang memang dipersiapkan terjun langsung ke dalam dunia pendidikan haruslah pandai dan berani mengeluarkan aspirasi atau pendapat-pendapat, hal ini bertujuan agar mahasiswa mampu mengajukan saran atau usulan baik kepada pemerintah atau Dinas Pendidikan di Kabupaten Ciamis terutama aspirasi atau pendapat yang berakitan dengan aspek pembangunan material. Seperti misalnya mengajukan proposal kepada pemerintah untuk segera memperbaiki gedung sekolah yang mulai roboh, meminta dikirimkannya buku-buku pelajaran kepada perpustakaan sekolah yang kurang lengkap buku-bukunya, dan lain-lain. Keempat, mahasiswa FKIP haruslah sering dan menjadikan agenda tahunan dalam mengadakan kompetisi-kompetisi atau perlombaan tingkat SD, SMP, maupun SMA/SMK baik perlombaan yang bersifat akademik maupun non akademik. Perlombaan yang bersifat akademik seperti lomba cerdas cermat, lomba berpidato, lomba baca puisi, lomba debat berbahasa inggris, dan lain sebagainya. Sedangkan perlombaan yang sifatnya non-akademik seperti lomba menyanyi, break dance, lomba grafiti, lomba PBB ( Peraturan Baris Berbaris ), dan lain sebagainya. Hal ini berfungsi dan bertujuan agar para peserta didik mampu secara maksimal mengembangkan bakat dan potensi yang mereka miliki. Pengadaan lomba tersebut dapat dilaksanakan hanya ditingkat Kabupaten Ciamis, tingkat provinsi, atau bahkan tingkat nasional. Kelima, mahasiswa FKIP harus mampu mengadakan pertemuan-pertemuan, seperti seminar, bimbingan, ataupun pelatihan kepada para pendidik diseluruh Kabupaten Ciamis dengan mendatangkan pakar-pakar yang mampu memberi pembekalan terhadap pendidik guna meningkatkan dan mengembangkan kualitas dan kuantitas pendidikan di Kabupaten Ciamis. Keenam, mengadakan suatu kegiatan rutin berupa evaluasi, dan evaluasi ini dikhususkan hanya untuk para pendidik baik pendidik di SD, SMP, maupun SMA/SMK di seluruh wilayah Kabupaten Ciamis. Jadi bukan hanya peserta didik saja yang harus mengikuti evaluasi rutin di sekolah, para pendidik juga diharapkan mampu mengikuti evaluasi. Ketujuh, mahasiswa FKIP harus mampu menggalakkan dan membantu program yang diadakan pemerintah yaitu kejar paket A, B, dan C, agar warga masyarakat di Kabupaten Ciamis memperoleh haknya, yakni mendapatkan pendidikan. Kedelapan, mahasiswa FKIP harus mampu menjembatani antara orang tua siswa dan warga masyarakat dengan pemerintah atau Dinas Pendidikan di Kabupaten Ciamis. Agar orang tua siswa dan warga masyarakat lebih mudah, leluasa dan berani dalam menyalurkan aspirasi atau pendapat-pendapat terhadap pemerintah ataupun Dinas Pendidikan di Kabupaten Ciamis.
            Kualitas dan kuantitas pendidikan di Kabupaten Ciamis dapat lebih dikembangkan jika ada inovator yang menjadi pelopor serta panutan yang patut diikuti dan didukung secara meluas oleh seluruh warga masyarakat di Kabupaten Ciamis, sehingga pembangunan tesebut dapat dilakukan secara penuh dan maksimal dengan lebih mengedepankan pembangunan spiritual baru kemudian diikuti pembangunan material.
Replace with advertisiment code (recomended size 468 x 60)

0 komentar:

Posting Komentar