Cinta, Ku Cinta Kamu
Cinta memang tak pernah sulut baranya
Ia senantiasa bergejolak dalam dada
Seraya membakar setiap sel-sel dalam hati
Terus mengoyak apa yang mampu ia goyahkan
Cinta terus membius sukma ku
Mengerogoti setiap sudut pikirku
Menghancurkan apa yang mampu ia jatuhkan
Mampu membisikkan adanya perih dalam diri
Cinta, haruskah ku bertahan
Menanti pelita elok nan berkejora sendu
Haruskah merunduk dan hanya terdiam
Ketika cinta mulai beranjak pergi
Cinta, layak kah aku mendapatkan niscaya
Pantaskah ku merengkuh pelangi itu
Sudikah kiranya cinta menggapai jemari-jemari ku
yang lusuh kering penuh debu
Cinta, sungguh ketidakmampuan benak
tuk sanggup menuangkan asa
Mengilhami apa yang ku rujuk kini
Tak mengharapkan cinta itu
mendapatkan cinta yang bukan cinta
Cinta haruskan ku berhenti demi kata itu
Sepatutnya itu menjadi cambuk
cambuk yang mampu meluluhlantakkan kecewa ku
menjadikannya puing-puing yang hancur lebur
Mengubah puing itu menjadi pengharapan yang baru
Cinta, ku tak sanggup menahan pelik
tanpa cinta itu apalah artinya menunggu
Mengharap tanpa akibat
Menanti disertai sebab yang sungguh pasti
Cinta, ku cinta kamu
By : Triana Ahriza
0 komentar:
Posting Komentar