Cinta, Ku Cinta Kamu

Cinta memang tak pernah sulut baranya
Ia senantiasa bergejolak dalam dada
Seraya membakar setiap sel-sel dalam hati
Terus mengoyak apa yang mampu ia goyahkan

Cinta terus membius sukma ku
Mengerogoti setiap sudut pikirku
Menghancurkan apa yang mampu ia jatuhkan
Mampu membisikkan adanya perih dalam diri

Cinta, haruskah ku bertahan
Menanti pelita elok nan berkejora sendu
Haruskah merunduk dan hanya terdiam
Ketika cinta mulai beranjak pergi

Cinta, layak kah aku mendapatkan niscaya
Pantaskah ku merengkuh pelangi itu
Sudikah kiranya cinta menggapai jemari-jemari ku 
yang lusuh kering penuh debu

Cinta, sungguh ketidakmampuan benak
tuk sanggup menuangkan asa
Mengilhami apa yang ku rujuk kini
Tak mengharapkan cinta itu 
mendapatkan cinta yang bukan cinta

Cinta haruskan ku berhenti demi kata itu
Sepatutnya itu menjadi cambuk
cambuk yang mampu meluluhlantakkan kecewa ku
menjadikannya puing-puing yang hancur lebur
Mengubah puing itu menjadi pengharapan yang baru

Cinta,  ku tak sanggup menahan pelik
tanpa cinta itu apalah artinya menunggu
Mengharap tanpa akibat
Menanti disertai sebab yang sungguh pasti

Cinta, ku cinta kamu


By : Triana Ahriza
Replace with advertisiment code (recomended size 468 x 60)

0 komentar:

Posting Komentar